Baru-baru ini, bidang blockchain kembali memicu diskusi tentang revolusi kinerja. Teknologi InfiniSVM yang diluncurkan oleh laboratorium Solayer telah menarik perhatian yang luas, yang mengklaim dapat mencapai pemrosesan transaksi lebih dari satu juta per detik (1M+ TPS), skalabilitas tak terbatas, dan latensi yang sangat rendah. Kemajuan terobosan ini berbeda dari optimasi perangkat lunak tradisional, melainkan dicapai melalui percepatan perangkat keras, yang dalam beberapa hal mirip dengan perubahan revolusioner yang dibawa oleh GPU di bidang kecerdasan buatan.

Jika klaim kinerja InfiniSVM benar, dampak potensialnya akan sangat besar. Di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi), diharapkan dapat menangani jutaan operasi likuidasi dan pencocokan secara bersamaan, secara mendasar menyelesaikan masalah keterlambatan sistem pada saat puncak. Untuk pembayaran lintas batas, pengguna mungkin benar-benar dapat mencapai penerimaan dalam hitungan detik, bukan waktu tunggu yang lama yang umum terjadi saat ini.

Namun, meskipun kinerja sejuta TPS sangat diidam-idamkan, penerapan teknologi masih menghadapi banyak tantangan dan pertanyaan. Masalah utama adalah, apakah kinerja tinggi ini dapat dipertahankan secara efektif dalam lingkungan jaringan terdesentralisasi. Kedua, apakah pengenalan teknologi percepatan perangkat keras akan membawa risiko sentralisasi baru, dan apakah ini bertentangan dengan inti dari desentralisasi blockchain.

Teknologi InfiniSVM dari Solayer tidak diragukan lagi membuka pemikiran baru untuk optimasi kinerja blockchain, tetapi efek nyata dan kelayakannya masih membutuhkan waktu dan praktik untuk diuji. Sambil menyambut terobosan potensial ini, industri juga perlu tetap waspada, mengikuti perkembangan dan dampak yang mungkin ditimbulkan. Di masa depan, seiring dengan penyempurnaan teknologi dan penerapan nyata yang berlangsung, kita akan dapat melihat lebih jelas apakah teknologi ini benar-benar dapat memimpin blockchain menuju era kinerja baru.