Bitcoin dan hubungan dengan Wall Street telah mengalami perubahan dramatis, dari awalnya saling tidak mengakui hingga kini menjalin kerjasama yang erat. Di tahap awal kelahiran Bitcoin, Wall Street umumnya skeptis terhadap aset digital yang baru muncul ini, bahkan ada yang bersikeras bahwa itu tidak memiliki nilai. Namun, seiring berjalannya waktu, pandangan ini mengalami perubahan yang mendasar.

Sekarang, kita melihat raksasa keuangan seperti JPMorgan, Goldman Sachs, dan BlackRock secara diam-diam meningkatkan kepemilikan Bitcoin mereka. Terutama peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), telah mengangkat Bitcoin dari pasar yang dianggap terutama diikuti oleh investor ritel menjadi komponen penting dalam strategi alokasi aset Wall Street.

Baru-baru ini, harga Bitcoin sempat melonjak hingga mencapai puncaknya di 124.000 USD, meskipun kemudian mengalami penyesuaian, namun pengaruh Wall Street di balik gelombang ini tidak dapat diabaikan. Perlu dicatat bahwa volume perdagangan harian ETF Bitcoin spot telah beberapa kali melampaui ETF emas, yang menunjukkan bahwa Wall Street telah menyadari nilai unik Bitcoin sebagai 'emas digital' dan aset tahan inflasi.

Melihat ke depan, fokus pasar akan tertuju pada kemungkinan kebijakan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve dan peningkatan investasi oleh institusi Wall Street. Jika kedua kekuatan ini bersatu, kita mungkin akan menyaksikan bull market yang dipimpin oleh investor institusi terbesar dalam sejarah Bitcoin.

Melihat kembali sepuluh tahun terakhir, jika ada yang meramalkan bahwa Bitcoin akan berdiri sejajar dengan Wall Street, mungkin sangat sedikit orang yang akan mempercayainya. Namun hari ini, kolaborasi yang tampaknya tidak mungkin ini telah menjadi kenyataan. Bitcoin dan Wall Street kini berjalan bersama, menulis bab baru dalam pasar keuangan. Kerja sama ini tidak hanya mengubah lanskap investasi, tetapi juga membuka jalan baru untuk inovasi keuangan.