Data terbaru menunjukkan Marathon Digital Holdings, Inc. (NASDAQ: MARA) diperdagangkan di kisaran $15,40 per lembar. Sebagai perusahaan yang berfokus pada penambangan aset digital dan infrastruktur blockchain, harga saham MARA telah mengalami volatilitas tinggi dalam beberapa tahun terakhir, dengan pergerakan harga yang sangat berkorelasi pada fluktuasi Bitcoin dan pasar cryptocurrency secara global.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, MARA membukukan pendapatan sekitar $656 juta, yang memperlihatkan kemampuan skalabilitas pada operasi penambangan dan pengelolaan aset digitalnya. Perusahaan mencatat margin EBIT (laba sebelum bunga dan pajak) sebesar 157,6%, menempatkan MARA sebagai pemimpin di industri dan menunjukkan keunggulan kompetitif yang nyata dalam hal profitabilitas. Namun, kinerja solid ini harus dihadapkan pada tantangan yang ada: beban operasional MARA mencapai hampir $101 juta, sehingga menimbulkan tekanan biaya yang besar dan menggarisbawahi kekhawatiran mengenai keberlanjutan pertumbuhan jangka panjang.
Meski MARA berhasil mempertahankan margin kotor yang tinggi, risiko likuiditas kini menjadi sorotan utama bagi investor. Dengan rasio lancar hanya 0,5, nilai aset lancar perusahaan hanya setengah dari kewajiban jangka pendeknya. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan investor terkait kemampuan MARA menjaga arus kas serta memenuhi kewajiban utang jika terjadi tekanan pasar yang tidak terduga.
Di luar indikator keuangan, aksi manajemen puncak memberikan gambaran tambahan terhadap prospek perusahaan. Pada 18 Agustus 2025, CEO MARA Thiel Frederick G melaksanakan penjualan 27.505 saham biasa dengan harga rata-rata $15,28 per saham, sehingga total nilai penjualan mencapai kurang lebih $420.000. Penjualan dilakukan melalui skema perdagangan Rule 10b5-1 yang telah disusun pada Juni 2024. Walaupun jumlah sahamnya berkurang, Thiel tetap memiliki kepemilikan lebih dari 3,81 juta saham, menunjukkan komitmen besar terhadap masa depan perusahaan.
Alasan utama berinvestasi pada MARA berasal dari tingkat margin kotor yang tinggi serta volatilitas harga saham yang signifikan. Di saat pasar bullish, MARA dapat meraih laba secara agresif dan mengangkat harga sahamnya. Sebaliknya, ketika pasar mengalami penurunan dan kapasitas pembayaran utang jangka pendek terbatas, risiko bagi investor makin besar. Bagi kebanyakan investor, saham MARA lebih cocok menjadi bagian dari portofolio berisiko tinggi, bukan sebagai inti investasi jangka panjang yang stabil.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Web3, daftar di sini: https://www.gate.com/
Saham MARA menunjukkan adanya kontradiksi mendasar di sektor kripto. Saham ini mengombinasikan profitabilitas luar biasa dan potensi pertumbuhan dengan risiko tinggi akibat tekanan biaya dan likuiditas. Investor jangka pendek berpeluang mendapatkan keuntungan dari volatilitas pasar, sementara investor jangka panjang sebaiknya terus memantau struktur keuangan MARA serta strategi manajemen modal yang dijalankan oleh para eksekutifnya.